NAMA : Aldi Perdana Ibrahim
NPM : 30415465
KELAS : 4ID05
JENIS
PLASTIK DAUR ULANG
Diera modern ini tidak
dipungkiri lagi hampir setiap orang pasti tidak terlepas yang namanya plastik,
dalam kegiatan kita sehari-hari pun plastik telah menjadi komponen yang penting
dalam kehidupan modern saat ini. Peran plastik ini sangat memudahkan kita
mengingat kelebihan plastik dari bahan lainnya yaitu, lebih ringan dan kuat,
mudah dibentuk, transparan dan mudah diwarnai, sifat insulasinya yang cukup
baik, serta tahan terhadap kororsi. Sifat inilah ynag membuat plastik ini lebih
digunakan ketimbang bahan lainnya untuk berbagai penggunaannya khususnya dalam
kehidupan sehari-hari seperti, kemasan makan dan minuman, alat-alat rumah
tangga, mainan anak-anak, elektronik, hingga komponen-komponen yang dignakan
untuk industri otomotif. Di indonesia sendiri penggunaan plastik selalu
meningkat dan sampah yang dihasilkan dari limbah plastik ini pun meningkat dari
tahun ke tahun. Hal ini diungkapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) menilai persoalan sampah sudah meresahkan. Indonesia bahkan masuk dalam
peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke Laut setelah
Tiongkok.
Namun perlu diketahui
bahwa tidak semua plastik adalah sama dalam penggunaannya, ada beberapa jenis
plastik yang dapat digunakan sebagai kemasan atau wadah makanan dan minuman,
tetapi ada juga plastik yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hanya dapat
digunakan pada peralatan industri tertentu.
Dari yang kita ketahui
ternyata plastik dibedakan menjadi 7 jenis tingkatan, mulai angka 1 hingga 7
untuk itu, sebuah komunitas Industri Plastik yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang plastik di Amerika Serikat
yaitu Society of Plastic Industry (SPI) pada tahun 1988
mengembangkan suatu sistem untuk mengklasifikasikan berbagai jenis plastik dan
cara daur ulang plastik tersebut berdasarkan bahan mentah pembuatan plastik.
Sistem Pengklasifikasian Jenis-jenis Plastik tersebut ini dikenal dengan
nama Resin Identification Code atau RIC.
Society of Plastic
Industry ini kemudian bekerjasama dengan ASTM Internasional agar Kode
Identifikasi Resin ini digunakan sebagai Standar yang harus ditaati oleh semua
produsen plastik di dunia. ASTM atau American Standard Testing and
Material adalah sebuah organisasi Internasional yang melakukan
standarisasi teknik untuk material, jasa, produk dan sistem. Kode Identifikasi
Resin tersebut direvisi pada tahun 2013 menjadi ASTM D7611 –Standard Practice for Coding Plastic Manufactured.
Berdasarkan
Kode Identifikasi Resin (Resin Identification Code) tersebut, Plastik
diklasifikasikan menjadi 7 jenis tingkatan (grade), yaitu mulai dari kode
simbol angka 1 hingga angka 7. Setiap
kode simbol angka tingkatan tersebut dikelilingi oleh tiga anak panah yang
berbentuk segitiga, dibawah segitiga tersebut terdapat singkatan nama jenis
plastik. Kode-kode simbol tersebut biasanya dapat kita temukan di bagian bawah
produk plastik. Pada Masing-masing tingkatan memiliki
kandungan dan bahaya yang berbeda. Anak panah berbentuk segitiga menandakan
plastik tersebut bisa didaur ulang. Berikut ini adalah arti Kode Daur
Ulang Plastik yang secara resmi biasanya disebut dengan Resin Identification
Code atau Kode Identifikasi Resin.
1.
Kode Plastik 1
Jenis
Plastik : Polyethylene Terephthalate
Singkatan
: PETE atau PET
Penggunaan
: Botol air minum dalam kemasan (AMDK), botol air minum ringan
Keterangan:
Berlabel angka 01 dalam segitiga biasa
dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol
air mineral. Plastik ini disarankan hanya
digunakan sekali saja (sekali pakai) dan dapat berbahaya jika terkena air panas
karena dapat meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik. Plastik Polyethylene Terephthalateberwarna transparan (bening)
atau tembus pandang. Plastik jenis ini biasanya dapat didaur ulang menjadi
perabot rumah tangga, karpet dan life jacket.
2. Kode
Plastik 2
Jenis
Plastik : High-Density Polyethylene
Singkatan
: HDPE
Penggunaan
: Botol deterjen, botol shampo
Keterangan
:
Berlabel
angka 02 dalam segitiga plastik jenis ini lebih tahan panas dan berwarna putih
susu, namun seiring dengan meningkatnya waktu penggunaan, plastik HDPE ini juga
akan melepaskan senyawa berbahaya yaitu Antimoni Trioksida. Oleh karena itu,
plastik jenis ini juga disarankan untuk hanya sekali pakai saja. Plastik
High-Density Polyethylene biasanya di daur ulang menjadi tali, pipa dan mainan.
3. Kode
Plastik 3
Jenis
Plastik : Polyvinyl Chloride
Singkatan : PVC atau V
Penggunaan : Pipa, Kusen jendela, mainan anak-anak, kursi plastik
Keterangan :
Berlabel
angka 03 dalam segitiga adalah plastik yang
paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik
pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang
terdapat pada plastik pembungkus dapat
bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan
berat badan.
4. Kode
Plastik 4
Jenis
Plastik : Low-Density
Polyethylene
Singkatan : LDPE
Penggunaan : Kantong plastik, tempat makanan, botol dispenser.
Keterangan :
Berlabel
angka 04 dalam segitiga biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang
lembek. LDPE biasa ditemukan pada pembungkus
baju, kantung pada layanan cuci kering, pembungkus buah-buahan agar tetap
segar, dan pada botol pelumas. LDPE dianggap memiliki tingkat racun yang rendah
dibandingkan dengan plastik yang lain. Barang-barang dengan berkode ini
dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas
tetapi kuat. Barang ini bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap
baik untuk tempat makanan. LDPE tidak umum untuk
didaur ulang, jika didaur ulang plastik LDPE biasanya digunakan sebagai bahan
pembuat ubin lantai.
5. Kode
Plastik 5
Jenis
Plastik : Polypropylene
Singkatan : PP
Penggunaan : Tutup botol, tempat makanan (piring,
mangkuk, kotak makan), botol obat dan botol minuman bayi
Keterangan
:
Berlabel
angka 05 dalam segitiga adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman, jenis sifat plastik ini berwarna transparan,agak
mengkilap, kuat, ringan, dan tahan terhadap panas. Plastik PP mampu menjaga
bahan yang ada di dalamnya dari kelembaban, minyak dan senyawa kimia lain
sehingga PP cocok untuk dijadikan temapat makanan. PP biasanya digunakan
sebagai pembungkus pada produk sereal sehingga tetap kering dan segar. PP juga
digunakan sebagai ember, kotak margarin dan yogurt, sedotan, tali, isolasi, dan
kaleng plastik cat. Plastik dari PP dianggap aman jiga digunakan kembali dan dapat
didaur ulang.
6. Kode
Plastik 6
Jenis
Plastik : Polystyrene
Singkatan : PS
Penggunaan : bahan tempat makan dan tempat minum styrofoam sekali pakai,
dll.
Keterangan :
Berlabel angka 06 dalam segitiga biasa dikenal
juga dengan nama Styrofoam dan mengandung bahan Styrine yang berbahaya bagi
kesehatan manusia seperti gangguan otak dan gangguan reproduksi wanita serta
gangguan saraf. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan
tersebut bersentuhan. Oleh karena itu, kita disarankan agar menghindari bahan
plastik ini untuk penggunaan sebagai tempat makanan. Saat ini banyak negara
yang telah melarang pemakaian Styrofoam sebagai tempat makanan. Bahan
Polystyrene ini sulit di daur ulang sehingga hanya sedikit Pusat Daur Ulang
yang menerimanya. Plastik Polystrene yang didaur ulang biasa digunakan sebagai
insulasi dan penggaris.
7. Kode
Plastik 7
Jenis
Plastik : Other (SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS
(Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC (Polycarbonate) dan Nylon.
Singkatan : O
Penggunaan :
Peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik, plastik kemasan, suku cadang
otomotif.
Keterangan :
Berlabel
angka 07 dalam segitiga, kategori plastik dengan kode 7 ini digunakan sebagai
kode plastik dengan bahan selain bahan yang telah dipaparkan sebelumnya.
Plastik ini biasanya digunakan untuk membuat aksesoris kendaraan. Penggunaan
plastik ini sebagai botol minuman dan pembungkus makanan sangat tidak
dianjurkan, karena salah satu zat penyusun plastik ini misalnya BPA (Bisphenol
A) merupakan senyawa yang dapat mengganggu kerja hormon-hormon tubuh. Oleh
karena itu sebaiknya kamu menghindari penggunaan plastik yang memiliki kode 7
(tujuh) ini.
Dari
ke tujuh jenis plastik tersebut dapat memberikan pemahaman tentang jenis-jenis
plastik, kandungan materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga
diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat dan memudahkan kita dalam
mengelola sampah plastik pada skala rumah tangga. Dalam kehidupan kita dirumah
tentunya sampah plastik ini alangkah lebih baik jika dimulai dari diri kita
sendiri, terutama bagi yang mencintai lingkungan. Dengan sedikit kreativitas
dan usaha, tentunya kita bisa memperpanjang umur dan juga manfaat dari sampah
plastik ini agar tidak menumpuk di tempat sampah.
Nah
salah satu solusi cerdas dalam menangani masalah ini adalah dengan melakukan
daur ulang menjadi kerajinan dari botol plastik,
yaitu memanfaatkan atau mengolah kembali sampah plastik menjadi suatu benda
atau kerajinan yang berguna bagi kehidupan kita. Dan Salah satu sampah
plastik yang memiliki potensi untuk didaur ulang dan dikreasikan adalah botol
plastik.
Kita dapat dengan mudah mengolah sampah botol plastik
menjadi berbagai macam benda atau barang dengan menggunakan peralatan sederhana
dan proses pembuatannya juga mudah. Misalnya membuat botol plastik menjadi
tempat atau wadah penyimpanan. Menariknya, dengan proses kreatif yang terus
menyala, kerajinan dari botol plastik bisa menghasilkan banyak sekali
variasi produk. ada banyak produk yang bagus. Dan itu bisa ditiru, seperti
salah satu contoh berikut.
Kita
dapat menggunakan limbah plastik botol di daur ulang menjadi pengganti pot
sperti gambar diatas, dengan sedikit kreatifitas hal kecil tersebut dapat
menjadi salah satu solusi bagi diri kita sendiri sebagai pengguna dalam,
sehingga limbah plastik tersebut dapat kita manfaatkan penggunaannya.
Sebagai
pengguna plastik terdapat cara-cara selain dengan melakukan kegiatan diatas
yaitu mengurangi sampah plastik seperti, kita bisa menggunakan paper bag
sebagai pengganti kantong. Bawalah paper bag atau tote bag sendiri yang bisa
kita gunakan berulang kali. Ketika orang ingin memberi kita kantong plastik,
bilangnya tidak perlu. Lalu simpan barang tersebut dalam tote bag. Selain lebih
mudah, kita juga bisa membawa barang dengan jumlah yang lebih banyak. Lalu
untuk botol. Lebih baik gunakan tumbler atau botol minum sendiri. Jika kita
ingin membeli minum, pindahkan ke botol minum kita sendiri. Lebih mudah,
efisien, dan bisa Anda bawa ke mana-mana. Sebab, bisa ditaruh di tas Anda tanpa
khawatir dia akan tumpah. Hal lainnya, buanglah sampah pada tempatnya.
Terdengar simple, namun nyatanya tidak semua orang bisa melakukannya. Contoh,
jika kita tidak menemukan tempat sampah di dekat kita, simpahlah sampah
tersebut di tas. Simpan sampai kita menemukan tempat salah. Lihat pula tempat
sampah tersebut. Sebab, beberapa tempat sampah ada yang membedakan sampah
plastik dan yang bisa diolah. Usahakan kita membuang sampah pada tempatnya